what i watched this week

walaupun tampang saya agak-agak kayak tipe-tipe cewek yang 'aw aw kya kya', saya suka BANGET sama film horror. saya emang kagetan dan benci banget liat film sadis yang banyak darah2nya tapi saya ga usah tutup mata pake slayer kayak beberapa temen (baca: intan dan ticex hehehe) waktu diajak nonton film setan.

dan minggu ini saya baru nonton film horor yang menurut saya worth to watch banget. serem sih enggak terlalu, tapi boleh lah dibilang kalo ini salah satu film horor paling mengganggu yang pernah saya liat. Judulnya [*REC] dan saya si waktu itu pinjem gambling aja karena bingung mau pinjem apa. keliatannya ini film spanyol, yang jelas bahasanya hola uno des tres kayak dora the explorer gitu.

Agak-agak mengingatkan ke film cloverfield, buat yang uda pernah liat. katanya diremake jadi film Quarantine (atau mirip aja?), tapi saya blum sempat liat. sama-sama model film yang pura-puranya direkam beneran secara manual. ceritanya ttg dua kru tv, satu kameramen dan satu reporter yang meliput pekerjaan pemadam kebakaran buat acara dokumenter, waktu pemadam kebakarannya itu dapet panggilan ke sebuah apartemen. rupanya di apartemen itu lagi ada semacam wabah misterius yang bikin orang-orang di sana saling gigit dengan sadisnya. kita diajak liat dari kamera si Pablo, kameramennya, jadi semuanya keliatan real dan serem, dan, ya ampun, keren aja. i like it better than cloverfield, bener.

ceritanya sih sbnernya biasa aja. bukan sesuatu yang baru. liat gigit2an saya jadi inget filmnya si drop dead gorgeous jesse metcalfe yang judulnya Insanitarium (filmnya jelek, bytheway, diluar fakta bahwa si jesse gantengnya banget nget nget). Jalan ceritanya agak nggak make sense, sepanjang film isinya jejeritan tanpa dialog penting, dan konklusi di akhir cerita agak kurang memuaskan, khas film horror. tapi saya rekomendasiin film ini buat sebuah tontonan yang 'beda' yang akan sedikit mengganggu hati teman-teman semua. haha.

Nggak berapa lama dari nonton REC, saya liat film inggris yang yaelah beda seratus delapan puluh derajat dari mana-mana: Angus, Thongs, and Perfect Snogging. Saya tau ada novelnya dan kayaknya saya pernah baca jadi saya pinjem aja. Haha bener-bener film remaja yang sangat klise. tipe-tipe film ttg cewek tidak percaya diri bertampang 'biasa' yang sangat ingin punya pacar, berusaha mencari identitas diri, musuhan sama cewek pirang populer di sekolah, dan akhirnya menemukan pria idaman yang mencintainya apa adanya karena dia lucu dan cerdas. Filmnya menyenangkan walau ringan banget, dan yang bikin malu, saya nangis bombay waktu liat endingnya. haha. Yang jadi Robbie, si cowok, sumpah ganteng banget nget nget. Dan lagu Ultraviolet yang dia nyanyiin di akhir film, ohmaigod, betul-betul so sweet and tenderly. huhu i'd really love someone made me a song hahaa. mungkin someday.

liat film2 cemen gitu di satu sisi menyenangkan tapi di satu sisi bikin bete juga, karena bikin berpikir andai finding the right man is as easy as that. hahaa. the truth is, yea, its never that easy. ya kan ya kan?