is it a shame?

apakah menjadi jomblo adalah suatu hal yang memalukan?
ok i'm single. and i wanna tell the world that i'm happy with it.

i dont care orang2 banyak yang bilang, 'orang yang bilang jomblo itu menyenangkan pasti nggak punya pacar'. The truth is, it's really fun. I'm not planning to be single for the entire life, of course, but hey come on, being single is something we can really enjoy, ya kan?

Emang sih kadang2, ga mau muna, ada juga saat pengen punya pacar. waktu pengen liat quantum of solace tapi ga ada temen, misalnya. atau waktu cek pulsa 388 dan liat pulsa sms masih ada sebajibun gambreng. atau waktu liat some friends dengan pacar masing2. Namanya juga manusia. selalu pengenan. Tapi cari pacar is just not my top priority now. Kalo emang ga ada yang pas ya kenapa harus maksa? Kalo emang belum ada pertemuan antara permintaan dan penawaran dalam bursa pencarian jodoh saya, ya kenapa harus repot.

nah masalahnya
kalo sayanya aja hepi, kalo sayanya aja ga masalah, kalo sayanya aja enjoy, kenapa sih orang2 mesti worry?

saya ga abis pikir kenapa orang2 selalu mengasihani dan mengkhawatirkan saya karena ga punya pacar.

emangnya orang yang jomblo selalu menyedihkan?
emangnya orang yang jomblo selalu jelek?
emangnya kualitas seseorang bisa diukur dari status relationshipnya?
toh juga enggak.

Saya heran sama orang2 yang selalu nyapa saya kalo chatting di malam minggu, "loh kenapa ga malem mingguan? loh kenapa ga mbojo?"
seakan2 diam di rumah di malam minggu itu adalah sebuah aib!

atau orang2 yang chattingan sama saya dan bilang, "Loh sekarang sama sapa kamu? lah isih golek lanangan? lah kok masi jomblo?"
hey walau via ym nadanya tetep kebaca ga enak. seakan2 mereka prihatin. kenapa coba!

atau orang2 yang suka nge-jokes gini, misalnya dia diejek gendut, gitu ya, lalu dia ngeles gini, "ya biarin walau gendut yang penting kan payu." Emang kenapa njuk nek payu? njuk dadi sangar po?

ceritanya gini, tadi saya lagi main2 sama temen sma. trus ada yang tanya gini,
penanya: "Tadi main sama sapa?"
saya: "sama mimi, ticex, dian, dhani, yusa.."
penanya: "oh, eh yusa masih sama sony?"
saya: "iya.. masih,"
penanya: "kalo ticex, juga masih sama lalang?"
saya: "he'e.."
penanya: "dian, gimana? dian juga, masi sama odit?"
penanya (mengira bahwa mimi masi sama reza dan dhani masi sama ponang -yang ini udah engga, btw-) : "Hah??? bentar, aku mau tanya ya, tapi kamu jangan tersinggung.."
saya : "Hmm..."
penanya: "berarti dari segitu itu, sahabat2 kamu itu, cuman kamu yang ga punya special boyfriend???"
saya : "hmmmm." (kesel dalam hati)
penanya : "trus, apa nggak ada yang mau nyariin?"

Saya juga sempet bikin janjian sama si penanya malam minggu besok, dan reaksi penanya kurang lebih begini
"malem minggu? ya nggak papa.. tapi, masa nggak ada yang mau ngapel, malem minggu?"
si penanya tahu betul, dalam situasi ini, bahwa saya lg ngga deket sama siapa2. menyebalkan sekali.

ARRGH plis dong! i'm still 19, ok, going on 20, i still have a loooooong way ahead. urusan cinta2an bisa nunggu nanti. toh orang uda pnya jodoh masing2, dan saya yakin saya ga bakal jadi perawan tua. emang maksud penanya di cerita di atas itu tadi gak jelek, tapi, pembaca bisa ngerti kan, kenapa saya jadi ngerasa begitu terhina? Maksudnya gini. ketika anda punya, katakanlah tas. Anda fine2 aja dengan tas itu. mnurut anda tas itu oke dan baik2 saja. tapi orang2 mulai bilang "ya ampun kamu kok masih pake tas kaya bgituan sih?" atau, "duh kenapa sih gak cari tas baru aja?" intinya mencela tas itu, ya lama2 persepsi orang2 itu akan jelas mengganggu anda, ya nggak sih.

Oke buat orang2 yang imannya lebih kuat, mungkin not listening to others is just so easy. Buat orang2 yang benar2 paham agama, kesewotan saya hari ini mungkin just a crap. iya, saya emang belum cukup kuat untuk stand in my own way tanpa mempedulikan kata orang.

maksud tulisan saya ini,
jomblo ataupun taken, manusia tetap manusia. semua punya kualitas yang berbeda2, tapi tetap setara. nggak ada yang lebih superior atau hebat dari yang lain. Dan saya percaya bahwa seburuk apa pun keadaan seseorang, it's just getting worse ketika orang tersebut mulai dikasihani. Seorang pengemis yang dikasihani mungkin mendapat keuntungan materi, tapi dia dirugikan secara moral karena dia merasa semakin miskin. jadi, mind ur own business, people. You dont need to feel sorry for something like that.

hidup para jombloers di seluruh dunia. percaya lah bahwa kita tidak se pathetic apa yang orang bilang.