fido dido, fida dida, ARGH

Saya adalah orang yang paling nggak bisa diem kalo udah pegang kertas dan alat tulis. Dalam kondisi begitu, tangan saya pasti usil aja gambar dan corat-coret sana-sini. Kadang gambar orang2 ga jelas, gambar muka dosen, coret2 nama, nggosip via kertas sama orang di sebelah saya... Dan kebiasaan ini adalah kebiasaan yang sangat, SANGAT, buruk, terutama kalau kalian sedang kuliah sistem informasi manajemen bersama pak hargo, dan kalian duduk di tengah, dimana pak dosen bisa menjangkau kalian dengan mudah.

Jadi hari jumat kemaren saya kuliah sistem informasi manajemen, biasa disingkat SIM. Kuliah ini adalah kuliah yang cukup susah dan bikin horor, karena sbenernya mata kuliah buat semester 5 (saya ambil kemaren karena bener2 ga tau mo ambil apa lagi). saya dan temen2 semester 3 adalah kaum minoritas di kelas, dan karenanya kami memandang para kakak angkatan dengan horor dan penuh rasa segan.

Karena lagi males, saya ga bawa binder dan akhirnya minta kertas ke temen saya intan buat nyatet2 kuliah. kertas binder intan adalah kertas binder warna kuning bergambar FIDO DIDO.

Fido Dido ini adalah salah satu tokoh kartun yang paling saya kasihani, karena nggak sperti mickey yang punya minnie atau sailormoon yang punya topeng tuxedo, fido dido adalah tokoh kartun individual yang ga punya pasangan. Karena dasar itu, sambil pak dosen nerang2in di depan, saya gambar2 di kertas catatan saya; cewe berambut keriting pasangan hidup fido dido yang saya kasi nama FIDA DIDA.

Nah karena si fido dido dan fida dida ini looked so cute together, saya berasumsi mereka punya hubungan cinta yang indah dan bahagia. makanya saya gambar lagi anak kecil yang kelak bakal jadi buah hati mereka berdua, namanya FIDI MINI. dan karena kasian si anak itu idup sendirian, saya kasi gambar seekor kucing kecil tanpa nama.

buat catatan aja, gambar saya itu jelek dan samasekali bukan mahakarya yang mengguncang dunia. gambar saya bukan tipe2 gambar yang akan dikagumi oleh pak affandi dan dipajang di jogja art festival. gambar saya lebih ke tipe2 gambar buat diketawain aja.

Nah. gambar di atas tentu bisa bantu buat ngebayangin betapa malunya saya waktu tiba2, di sela2 kuliah, pak hargo ngomong, "Yak, data itu apabila disimpan secara manual, pasti banyak kelemahannya... contohnya ini, coba saya lihat..." dan dengan tanpa perasaan, beliau, dosen saya yang berambut klimis dan menurut saya dan teman2 cukup charming itu, ngambil kertas catetan saya, dan dibaca keras-keras di kelas.

"19 September 2008, manajemen data... wah di bawahnya ada gambar anak kecil sedang main2 sama kucing, wahhaha.."

dan kertas catetan saya yang memalukan itu dikasi liat ke orang2 di kelas. kakak2 angkatan saya ketawa ngeliatnya. yaolo ada anak semester 3 masuk kuliah sim malah gambar2 ga jelas. belum kuat mungkin otaknya.

Bodohnya lagi, di kertas catetan itu saya tulis mata kuliah "SIM SIM TERIMAKASI SIM" (u know lanjutannya : simpan daun rambutan tan dst). Untung coretan gosip saya dan ticex soal mas2 aneh yang duduk di sebelah saya uda saya apus...

Tapi tetep aja maluuu setengah mati, hiks.

"Wah, kamu jangan nggambar2 aja, mbak... Atau nanti malah kecampur catetannya sama daftar belanja... " pak dosen nggojeg dengan kurang lucu. saya mesem kecut, sambil bergumam gak jelas, "duuh malu, pak..."

MenuRut survey PT SURINDO UTAMA, di Indonesia ada 11% orang bertipe attention seeker, saya jelas bukan salah satu di antaranya. perhatian publik, terutama yang terjadi bukan karena sesuatu hal yang membanggakan kaya begitu, bikin saya malu dan pengen tenggelam..