17 mei 1981

Kata papah saya, angka favoritnya adalah angka 17. Karena 17 maret adalah ulang tahunnya, 17 desember adalah ulang tahun anaknya yang paling imyut (baca: akyuuu), 17 agustus adalah kemerdekaan indonesia, 17 romadhon adalah nuzulul quran, 17 rokaat adalah jumlah kita solat setiap hari, dan 17 mei adalah ulang tahun perkawinan papah dan mamah saya :-)
yap, yap. hari ini ulangtaun perkawinan orang tua saya yang ke-28! waaa waaa waa! memang kedua orangtua saya nggak kayak mereka-mereka yang ada di film-film hollywood. papah saya nggak membangunkan mama saya dengan sebuket mawar merah pagi ini, atau sekedar ngajak mamah saya makan malam di restoran romantis. such things only happen in movies. kenyataannya, papah mamah saya cuma nyeletuk, "eh besok ulang tahun pernikahan ya?", yang dijawab dengan sama entengnya, "eh iya ya.". nggak ada perayaan, kecuali makan es pisang ijo satu mangkok bertiga dan twister chips di Subha galeria bisa dibilang perayaan.

melalui post ini saya ucapkan selamat untuk kedua orangtua saya for having been through 28 years happily together. walaupun kedua orangtua saya jelas bukan tipe pasangan yang selalu dimabuk cinta dan selalu romantis sepanjang masa, bahagia tentu masih relevan untuk menggambarkan 28 tahun kebersamaan. semoga suatu hari nanti saya jg merayakan 28 tahun perkawinan dengan seseorang. siapa yaaa? ihhhiiiik.

btw, jadi ingat.. tiga tahun yang lalu saya ngerayain ulang tahun perak pernikahan orang tua saya bersama seluruh keluarga di Lombok. kami sedang asik dan sangat excited menuju gili trawangan waktu telepon papah dan mamah saya nggak henti-henti berdering. sodara-sodara telepon dan sms nanyain pertanyaan yang sama: "kalian nggak apa-apa?". kami menjawab dengan lugu, "lah, nggak apa-apa.." absolutely had no idea bahwa di jogja habis terjadi gempa yang menggemparkan seluruh indonesia.

hari seninnya di sekolah, saya dan teman-teman sekelas dikasih tugas bikin karangan 'hikmah di balik musibah'. saya bengong dan cuma bisa bilang, 'waktu itu saya lagi liburan di lombok...'. Itu dia hikmahnya :)