tahun baru mungkin adalah hari raya yang paling saya sukai setelah idul fitri (yang berarti kumpul sekeluarga, jalan2, dan beli baju baru :p), dan idul adha (yang berarti makan enak). Saya jelas bukan tipe party girl yg menghabiskan malam tahun baru di Hyatt liat dewi persik. Saya bahkan lupa kapan ya terakhir kali beli terompet buat tahun baru? waktu SMA? kelihatannya.Perayaan tahun baru saya biasa-biasa aja. Selalu cuman di rumah, tiduran di sofa sambil liat TV, sampai kadang-kadang ketiduran dan dibangunin kakak saya waktu jam 12. kadang-kadang nginep di rumah temen, cuman nggosip n nonton film. Beberapa tahun terakhir, saya taun baruan di kompleks. jalan sampai jalan utama dan liat kembang api dari monjali, makan jagung, terus tidur. cukup asyik.
what i love about new year adalah sensasinya. perasaan bahwa hari ini adalah hari tutup buku sedunia. Perasaan bahwa, hell yeah, banyak hal buruk terjadi di tahun 2009, tapi who cares? kita mau memulai tahun yang baru. lembaran putih baru yang siap diisi dan dicoret-coret sesuka hati. Perasaan senang ketika ngeliat checklist whistlist dan resolusi tahun lalu, dan ngelihat bahwa kurang lebih hanya 1-2 dari 15 yang belum tercapai (which is ketemu Jodoh dan berat badan kurang dari 50 kg, haha)
saya memang orang yang sangat percaya akan kekuatan membuat resolusi. buat beberapa orang, bikin resolusi itu nggak penting, katanya: biarkan saja hidup mengalir seperti air. buat saya, quoting dari kakak perempuan saya, cuman ikan mati yang ikut mengalir bersama air. benar, bahwa hidup itu mengalir. tapi kita juga harus ikut mendayung dan menentukan arusnya, bukan bagitu?
jadi, kita memang butuh satu point dimana kita membuat resolusi. dimana kita melihat coretan-coretan kita selama setahun belakangan, dan berjanji bakal membuat coretan-coretan yang lebih bagus di tahun berikunya. kalau perusahaan dan organisasi saja tiap tahun pasti ada laporan pertanggungjawaban, evaluasi akhir tahun, dan pembuatan master plan periode satu tahun, maka kita juga musti gitu sbg individu. toh gratis. toh ngga perlu pake rapat. toh bisa dilakukan sambil bengong nunggu ngantuk.
karena resolusi, buat saya, adalah janji. resolusi adalah doa. dan resolusi adalah mimpi. Dan God knows kalau mimpi itu adalah sesuatu yang penting dan menyenangkan, karena kalau enggak, ngga bakalan lah ada film sang Pemimpi.
Saya udah menulis rangkaian resolusi saya sendiri yang saya malu mau publish. have you?
Jadi, it's all lots of beautiful memories di tahun 2009. tahun ini saya banyak belajar tentang melihat dunia secara tidak hitam-putih, saya belajar banyak untuk tidak menjudge orang dan belajar bahwa manusia itu mahluk tuhan yang paling misterius di dunia. melihat pembelajaran tahun kemarin, melihat resolusi-resolusi tahun depan, hmm i think i'm ready for 2010.
happy new year 2010, bloggers!
ah, it's 12.30 already. i'm officially 21. haha who cares about being old anyway? age is just a number, isnt it? congratulation, me :)
Minggu lalu saya dan teman2 ber-pajama's party. tepatnya sih daster party. btw ada yang tau daster bahasa inggrisnya apa? ada yang pernah liat orang bule tidur pake daster? ini selalu jadi misteri buat saya, karena daster adalah salah satu pakaian yang paling saya suka. haha, back to the topic! jadi kami ber-sleepover dan menonton film yang sudah lama kepingin saya tonton: 500 days of summer.
Kembali ke topik. yaampun postingan blog saya selalu ngelantur ke mana-mana.
film ini berkisah tentang perjuangan Tom selama 500 hari, mulai dari ketemu dengan Summer pertama kali, berusaha mendekati, akhirnya jadian, putus, dan, well.. ya begitulah. alurnya maju mundur, sedikit memusingkan tapi enak diliat. adegan-adegannya pendek-pendek tapi bisa ngasih impact yang dalam. Di film ini, saya bisa tau kalau terkadang cinta bisa menjadi excuse untuk berbuat seenaknya, haha. 
