Franz Wisner tadinya orang Amerika biasa. sukses, punya rumah bagus, seminggu lagi akan menikah sama pacar 10-tahun nya. Nah, ketika tiba-tiba si pacar mencampakkan dia, Franz jelas hancur berkeping-keping. berusaha utk move on, dia pergi ke Kosta Rika, tempat bulan madu yang sudah dia pesan jauh-jauh hari, bersama adiknya, Kurt. Perjalanan itu ternyata menginspirasi mereka buat tur keliling dunia. Jadilah Franz dan Kurt berhenti dari pekerjaan mereka, menjual barang-barang mereka, dan pergilah mereka menjelajah dunia.
Sebenarnya ceritanya standar. Namanya juga novel perjalanan. Justru ketika bagian flashback Franz dan pacarnya, saya jadi bosen setengah mati. ceritanya bisa ditebak: dua saudara yang tadinya jauh gara2 perjalanan ini menjadi lebih dekat dan mulai menemukan arti hidup yang sbenarnya. standar. tapi i found this novel very very interesting karena franz nya sendiri unik dalam menyikapi hidup. seburuk-buruknya kondisi yang dia terima, dia selalu bisa nemuin sebuah ironi tersendiri yang lucu dan menyenangkan. Banyak tempat-tempat eksotis di-ekspos di sini, tempat-tempat yang mungkin nggak banyak diceritain di panduan tur dunia, tempat-tempat cantik yang nyempil di negara dunia ketiga (yes, indonesia termasuk, haha). sayang nggak ada fotonya, padahal kurt itu fotografer, lho.
Latar belakang Franz yang dari dunia politik membuat kita ngelihat perjalanan ini dari sudut yang cukup berbeda. beberapa tips dan artikel yang ditulis Franz di sela-sela catatan perjalanan sering kali bikin saya ngakak. dia banyak menyebut Indonesia, dan saya sebagai warga negara yang baik seringkali dibikin entah malu atau bangga dibuatnya. dia datang waktu masa2nya Gus Dur, dan yah, everybody knows, that was not our greatest moment.
saya kutip satu tulisan Franz tentang Indonesia:
Salah satu dari pemandangan pertama yang kulihat di Indonesia adalah wanita cantik berkain yang melangkah di sepanjang jalan pedesaan dengan membawa keranjang berisi tumpukan tinggi buah-buahan di kepalanya. Anak perempuannya berjalan di sampingnya. tanpa peringatan, wanita itu berputar, membungkuk, dan memukul pantat anaknya, semua dilakukannya tanpa menjatuhkan buah-buahan di kepalanya. pemandangan itu adalah metafora yang tepat untuk menggambarkan Indonesia saat ini - indah, tertata dengan serasi, dan tidak ragu ragu menggunakan kekerasan (lihatlah Timor).
huhu habis baca novel ini saya selalu inget mimpi saya keliling dunia. obsesi saya untuk menginjakkan kaki di minimal satu negara di tiap benua. Dan entah kenapa beberapa tempat yang paling pingin saya kunjungin adalah: 1) Eropa Tengah-Timur seperti Ceko, Rumania (saya penasaran pengen liat kastil vampir haha), turki, rusia.. 2) New Zealand, mungkin karena saya teracuni sekali sama TLOTR, 3) Mesir, sekali lagi karena teracuni oleh banyak film - termasuk transformer ROTF. tempat2 yang cukup aneh. mungkin karena saya ga terlalu suka wisata pantai (alasannya sederhana: saya ga bisa pake baju renang di tempat umum) terus saya jg kepengen ke pulau komodo soalnya masak Wisner bersodara dah pernah kesana, saya belom? Dalam waktu dekat saya obsesi ke Sumatra dan Sulawesi haha. duh kapan ada duitnya...
btw, katanya novel ini mau difilmin juga.. ah can't wait.
ah, and i'm so happy karena beberapa buku favorit saya bakal difilmin! whooaaa can't waitttt!!! hope they'll be as great as the books... biarpun rasanya jarang yang kaya gitu, hehe.
ah, and i'm so happy karena beberapa buku favorit saya bakal difilmin! whooaaa can't waitttt!!! hope they'll be as great as the books... biarpun rasanya jarang yang kaya gitu, hehe.
btw lagi, i've just watched ROTF, n honestly i dont get why people are so crazy about it sampe antre dari jam 9 pagi segala... iya sih bagus, visual effectnya keren, tapi nggak super. i like the first one better.. and i found it really not necessary to expose megan fox's body sepanjang film.. duuuh! kalo udah tau bakal lari2 menghindari robot, masak iya sih dia bakal pilih celana putih ketat sama tanktop sexy yg behanya kemana-mana?