Dulu, saya punya gambaran sempurna tentang berkunjung ke rumah nenek. Letaknya di desa, dan tiap ke sana, saya suka main di suatu sungai (atau mata air?) bernama Cokro. Airnya dingin, segar, dan saya ingat ada foto saya pake singlet sambil duduk-duduk di atas bebatuan. hmm, lovely.
Sekarang, Cokro sudah berubah, menjadi Waterboom. Yes, waterboom. Mengutip temen saya, mungkin lebih seperti Waterbyur, karena versi mini dan sederhana dari waterboom. Jadi masuk ke sana, byar byur, dan sudah. Ha ha. Saya pribadi agak sedih liat perubahan ini, karena menurut saya nggak ada yang bisa menggantikan keceh (baca: main air) di kali *anak kampung. What i love is selain ada kolah a la waterboom (dengan prosotan, ember raksasa, dan lain-lain), cokro juga punya lintasan kolam yang alami dengan pepohonan besar di atasnya. I enjoyed relaxing there, somehow terasa peaceful dan menyatu dengan alam.
Weekend kemarin saya pergi ke sana dengan keluarga (plus eyang dan budhe), niat utama adalah ngajak main keponakan saya yang baru datang dari jakarta, walaupun toh akhirnya yang keceh (baca: main air) malah tantenya. Ponakan saya takut sama air di Cokro karena kelihatannya terlalu dingin. Maksudnya saya memotivasi dengan nyemplung duluan, tapi ujung-ujungnya nyemplung sendirian, karena si keponakan langsung histeris begitu saya ciprat-cipratin air.
maaf kalau fotonya terlalu close-up.
Tuesday, October 26, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
uda lama gak ke sini...terakhir kelas 2 SMA,,,berarti kira2 6 taun yg lalu..hehehe
cokro?? daerah mana tu kak??
tempatnya baguss ..tapi menurut aku kalo alami lebih indah hehe :))
dimanaa itu cokrooo mau ahh waterbyur :D
cokro itu daerah mana??asik banget
@retno, zy, senjana jingga: ya ampun artikel macam apa ini nggak ada nama tempatnya! hahah! itu di daerah klaten gitu, eyangku sih rumahnya di delanggu, sekitar 15 menit perjalanan dari sana. persisnya aku juga ngga hafal, hihihi :)
Post a Comment