Friday, January 28, 2011

Jeng-Jeng Photoshoot

Suatu ketika, seorang sahabat saya bernama Ticex (a.k.a. Istyakara) mengirim private message via facebook. Foto-foto, yuk!, katanya. Dikirimkannya juga link blog hijabers community, rupanya sedang diadakan semacam kontes foto The Colors of Sisterhood. Si Ticex ini memang salah satu teman saya yang paling gaul, stylish, serta melek fashion. Kerjaannya saja setiap hari kalau nggak kuliah adalah jualan tas. You guys check her lookbook here.

Jadi lah saya dan teman-teman SMA yang biasa disebut Jeng-Jeng, berfoto bersama di Gedung Pusat UGM. Sempat dipandang nyinyir oleh para satpam dan saya sempat sembunyi-sembunyi ketika seorang dosen saya, yang juga atasan saya di proyek kampus, lewat. Oh eh oh, jadi model tidak semenyenangkan yang terlihat di America's Next Top Model.

Singkat cerita, walaupun hanya berhasil sampai ke 2nd round dan tidak menang, saya dan jeng-jeng lain cukup senang. Semata-mata karena foto kami sudah nampang, dan kami punya stock lumayan banyak untuk ganti profile picture facebook.

Kontes hijabers community ini juga membuat saya senang bukan main. Saya sudah pakai jilbab sejak SD. Ketika itu, alasannya sederhana. SD saya Muhammadiyah, dan ibu serta kakak saya juga memakai jilbab. Karena itu pakai jilbab sudah menjadi bagian diri saya, tidak pernah terlalu saya pikirkan, sama rasanya seperti memakai kawat gigi, misalnya.

Lately, entah kenapa saya merasa ada sebuah trend yang cukup emerge di kalangan teman-teman saya. Menjadi stylish hijabers. Pemantiknya tentu saja adalah growing-nya fashion blog berjilbab, seperti Hijab Scarf, Dian Pelangi, Ghaida Tsurraya, Wulan, dan masih banyak lagi. Subhanallah, those young women really know how to dress up, properly, in such pretty ways. Harus diakui saya menghabiskan banyak malam saya di depan laptop, got aah-ed and ooh-ed, just seeing their pictures.

Rupanya banyak, oke, ulangi: banyaaaak, teman-teman saya yang juga rajin ngapel di hijabers fashion blogs, walau kebanyakan hanya silent readers. Dan benar, lho, sungguh terlihat bedanya di kampus. Semakin banyak yang pakai jilbab, semakin banyak yang berani berkespresi. Sayangnya kelihatannya banyak yang masih jadi korban-kemakan-trend saja, tapi hal itu nggak bisa disalahkan, toh semua adalah proses belajar. Para ustadzah, guru TPA, guru agama sekolah tentu nggak akan menyangka kalau cara mendorong para anak perempuan untuk memakai jilbab adalah dengan menyuruh mereka blogwalking dan main internet :)

Ah, sayangnya being stylish isn't my thingy. I love dressing up, tapi memang I'm not bold yet fierce enough. I'm a bit conservative, Masih malu-malu kucing kalau pakai baju aneh-aneh, hihihi. Lagian si pacar suka ribut kalau saya pakai baju aneh-aneh. Jadi, no, blog ini akan stay menjadi blog gado-gado dan kelihatannya nggak akan ikutan jadi fashion blog, hehe.

But feel free to enjoy some of our shoots here (bukan foto2 yang diikutin kontes):


Dhani, Dian, Mirah, me, Ticex

moi

Monday, January 17, 2011

DZT, it's for you!

Tampaknya sudah bertahun-tahun saya tidak menyentuh blog ini. Malang sekali. Kalau blog ini adalah manusia, tentu dia sudah sekarat.

Yang paling membuat terharu adalah, walaupun blog saya vakum berbulan-bulan lamanya, masih ada yang dengan baik hati memberi saya award. Dia seorang mbak cantik berblog ciamik bernama dzt. Dan, heei, it was Stylish Blogger award. Whoot, dear dzt, are you serious or losing ur mind? Me? Stylish? You gotta be kidding.

Terimakasih, terimakasih, dear *terharu*. Baru tadi pagi saya lihat Jane Lynch menerima award di Golden Globe, maka tampaknya hari ini adalah saat yang tepat untuk menulis post ini.


accepting this award, i am asked to do the following: 1. thank and link to the person who awarded me this award. 2. share 8 things about myself. 3. pay it forward to 8 bloggers that i have recently discovered. 4. contact those blogger and tell them about their awards

Here's 8 (random, unimportant things) about myself, that maybe you don't know yet.

1. I hate durian. Saya belum dapat esensi dari menyukai sesuatu berbentuk aneh yang apabila dilempar bisa melukai manusia, berbau menyengat, dan berisi sesuatu berwarna kuning aneh dan mengandung banyak kolesterol. Ditambah harganya mahal. Serius, apa sih bagusnya? Terutama peribahasa bagai tertimpa durian runtuh yang berarti mendapat rezeki. Bisakah Anda bayangkan tertimpa durian runtuh? Anda akan masuk rumah sakit.

2. Saya sedikit kurang suka eskalator. Saya selalu lama naik dan turun eskalator. Selalu teringat-ingat adegan Final Destination ketika si cewek tali sepatunya kesangkut di eskalator lalu berakhir dengan dia meninggal secara mengenaskan.

3. Mendapat nama panggilan Fufi sejak SD. Entah mengapa. Hingga sekarang, kebanyakan teman saya merasa aneh kalau harus memanggil nama asli saya, Farrah. Entah mengapa.

4. Padahal Farrah itu, artinya orang yang menggembirakan. Atau bisa juga berarti cantik. *tersipu-sipu*

5. Nama asli saya ini membuat saya sedikit mengidolakan Farah Quinn. Semata-mata karena saya merasa ada ikatan di antara kami berdua karena nama yang sama. *dilempar panci tupperware*

6. Sangat menyukai televisi. Dan serial tivi (alasan saya jarang blogging adalah karena saya terlalu sibuk menonton televisi). Serial tivi favorit saya sekarang ini adalah Modern Family. Dan Glee. Ya, ya. Selera saya sangat mainstream.

7. Sedang merindukan seorang laki-laki. Namanya Albie Ravindra Fahd *eeyaa* *ihiiirr*. Woots, easy, people. Dia keponakan saya yang umurnya 2.5 tahun.

8. I'm currently working on my thesis, in the hope of being graduate on May. Ayo, satu, dua, tiga, doakan saya!

Award ini akan saya teruskan ke... *no idea*
Okay, everyone, feel free to get it, nyahahaha.

Ah, come back post yang sangat alay. Sigh.
.