Saturday, August 1, 2009

The Fall

Saya suka sekali nonton film, walaupun saya jelas bukan anak bioskop. saya lebih suka pinjam vcd dan nonton sendirian di rumah sambil ngemil, menumpuk lemak. alasannya sederhana: lebih tenang (oh i hate ngobrol sambil liat film!), lebih murah, dan rasanya nggak menyedihkan jika dilakukan sendirian. yea, saya pernah pergi ke bioskop sndirian, nonton ice age waktu lagi ke jakarta kemaren, dan semua orang yang saya ceritain memicingkan mata seolah-olah itu adalah aib yang menumbuhkan kesan "hei aku gadis kesepian yang desperate loh".


vcd yang terakhir saya pinjam adalah the Fall. ini tipe film yang sangat cantik dan saya sangat suka, tapi saya nggak yakin ini sesuai selera banyak orang. entah kenapa saya kok selalu suka film2 yang agak aneh dengan tokoh anak kecil ya?

bersetting di sebuah rumah sakit di LA (los angeles bukan lenteng agung) mungkin sekitar awal 1920-an, The Fall bercerita tentang Alexandria, seorang imigran berusia lima tahun yang sedang dirawat karena lengannya patah waktu jatuh metik jeruk di kebun. Di rumah sakit, Alexandria secara nggak sengaja berteman dengan Roy, aktor stuntman yang dirawat karena kecelakaan adegan film (kayaknya sih gitu, hahaa)

Alexandria terpesona dengan dongeng yang diceritakan Roy, tentang lima orang pria yang berusaha balas dendam ke seorang gubernur jahat bernama Odesius. Kita bakal ngelihat visualisasi dongeng Roy, yang digambarkan dengan sangat sangat cantik dengan setting berbagai tempat di seluruh belahan dunia. konon syutingnya dilakukan di 18 tempat di seluruh dunia, dan mari berbangga hati, karena tempat cantik yang dipilih itu juga termasuk INDONESIA :) ada adegan di Sumatra dan Bali yang menampilkan sawah kita yang hijau bertingkat-tingkat, ada semacam tarian kecak yang terlihat mistis dan cantik sekali. selain di Indonesia, banyak scene di India dan Afrika. sama cantiknya.

ini di Indonesia!

walaupun alurnya lambretong banget dan sedikit boring dan bikin ngantuk, saya suka banget film ini. bagaimana dongeng Roy adalah metafora kehidupannya, dan bagaimana Alexandria memvisualisasinya dengan kepolosan khas anak kecil. betapa unik dan menariknya percakapan antara Roy dan Alexandria. betapa film ini begitu indah dan artistik di satu sisi, tapi begitu gelap dengan isu drugs dan depresi di sisi yang lain. dan betapa cantiknya dunia tempat kita tinggal ini, dengan begitu banyak tempat yang ingin saya kunjungi suatu hari nanti.

ini charles darwin, salah satu tokoh dongeng nya, hehe.


6 comments:

Ferzya Farhan said...

film itu ada di blitz mba waktu ak kelas 3sma, ga masuk XXI, hhu, mungkin karna itu ga banyak orang tau..

yeah, i agree with u, cool movie ;)

Fu! said...

@ zy hehhee waah di jogja mana ada blitz,, hahaha

Navan said...

Waaa.... aku sempet denger The Fall ya itu, katanya ada Indonesia-indonesianya gitu...

Sip, deh! thx buat resensinya, siap nonton!

Btw, paragraf pertamanya aku banget! hahaha...

Chia-Phuu said...

mbak farrah... numpang lewat (sori ni ngga nyambung) :D

mbak, Q masuk short-list looklet.com. bantu Q biar menang dgn nge-heart dong, soalna yg skrg, pemenangna ditentuin lwt heart, hehehe :D

klik di sini: http://looklet.com/look/443813

makasiii... ^^

Sasmita Dini said...

belum nonton..

Anonymous said...

oyeaa siap nonton nih ;)