Sunday, August 30, 2009

SALE, SALE, SALE! :)

kata tetangga saya yg namanya mas bagus, saya itu MODIS. alias Moeka Diskon. haha.

kata teman saya ticex, kami bisa main film dan ngalahin Isla Fisher dengan film berjudul Confession of a Diskonan-holic.
ohyea, diskonan, siapa yang ngga suka?
Sebagai wanita normal yang suka berbelanja, diskonan selalu membuat mata saya hijau. saya memang sedikit impulsif kalau berbelanja. "Mumpung cuman ... " selalu menjadi justifikasi dan pembenaran saya dalam membuat keputusan pembelian. Karena itu diskonan selalu menjadi sesuatu yang saya benci dan saya cintai secara bersamaan.

Minggu ini saya pergi ke dua diskonan yang cukup fantastis, dan karena saya baik hati dan pengen posting tapi ga ada bahan (ada deeeng, tapi blum upload foto jadi besok aja lah), maka saya bagi di sini. bukan bantuin promosi juga, sih. cuma ingin berbagi informasi. semoga bisa bermanfaat utk teman-teman yang tertarik.

1. diskonan LEA di jalan mangkubumi. You all know Lea. Jeans dan teman-teman yang rasanya cukup terkenal seantero dunia. Diskonan Lea ada di Jalan Mangkubumi, seberang KR, dan dibuka sampai tanggal 17 september (kalau ga salah). Di sana ada jeans beraneka rupa 100.000-an, hem-hem cewek 30.000-50.0000 dan segala rupa lainnya. dan ingat, ini merek LEA. ohwaw. saya naksir banyak hal, mulai dari celana jeans courdoray (eh nulisnya gimana ya?) sampai blus bergaya taplak meja yang cute. tapi saya sedang ontheway menjadi gadis yang lebih rasional. jadi..
what i got there : nothing hahhaa :)

2. diskonan GRAMEDIA, di gramedia sudirman. rasanya kaya pergi ke pameran buku. walau tempatnya kurang pw, sempit, dan bukunya cuman di bruk-brukin aja, i love it a lot! bayangkan! komik doraemon cuman 3 ribu rupiah, goosebumps yang dulu saya gilai banget waktu sd cuman 2 ribu rupiah! rata-rata buku disana dijual 10.000 - 25.000, dan kabarnya koleksinya bakal ditambah terus. beberapa buku yang menarik hati saya antara lain: buku cerita bergambarnya Madonna (saya pengen beli buat keponakan, hehe); buku-buku serial chicken soup, mars and venus, dan don't sweat the small things berbagai versi; buku Marketing Management nya Kottler dan Business Essential yang dijual hanya kepala seratus ribuan (oh seandainya saya belum lulus kuliah2 ituuu!!); novel-novel seperti novelnya Nicholas Sparks (yg ngarang the Notebook, Message in the Bottle, dan A Walk to Remember), James Petterson (penulis Suzanne's Diary for Nicholas dan series Maximum Ride), dan banyak lagi.

what i got there:
- Falling Angels dari Tracy Chevalier (saya tahu tracy dari A Girl With A Pearl Earring, sebuah buku yang saya suka bgt karena cantik dan menghanyutkan, yang sudah difilmkan dengan Scarlett Johanssen sbg pemainnya) for only idr 10.000
- A Spot of Brother dari Mark Haddon (i love mark haddon for writing The Curious Incident of a Dog in the night Time, huaa it's the coolest book ever!) for idr 27.500jadi, bagi yang tertarik silahkan kesana..

dalam post asal ini saya ingin sampaikan duka yang mendalam utk kakak kelas saya di FEB yang meninggal karena tragedi di Jembatan Layang. Detailnya membuat saya merinding, dan saya berdoa utk almarhum agar diterima segala amal ibadahnya, dan diberi ketabahan utk seluruh keluarga dan pihak yang ditinggalkan. Teman, pelajaran keras lain bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam berkendara.
btw one song i currently repeating on my playlist: We Are Golden dari Mika, dan satu album Harmoni Cinta dari Gita Gutawa, hahaa. love them.

Saturday, August 22, 2009

dedicated to sie acara simfoni 2009

Minggu terakhir ini benar-benar minggu yang berwarna.
Ada warna-warni kuning, oranye, pink yang menyenangkan, ada warna hitam dan kelabu yang melelahkan, ada warna biru dan hijau yang menyejukkan, ada warna merah gelap yang membakar emosi, ada warna perak berkilauan yang akan selalu terkenang.

Warna-warni itu saya dapat dari kepanitiaan acara ospek kampus yang bertajuk Simfoni, dimana disana saya bertemu dengan 12 orang yang tadinya saya pikir nggak semuanya adalah tipe-tipe orang yang biasa dekat dengan saya. ada yang rajin dan ber-ip nyaris 4, ada yang serius dan suka nongkrong di ruang bem, ada yang anak gaul kampus, ada yang dulu saya sebelin karena saya pikir lenjeh, ada yang tampak pendiam dan kalau bersama dia saya sampe nggak tahu mesti ngomong apa.

Nyatanya seperti nama acara kami, lambat laun kami mulai menjadi sebuah Simfoni. Ketika simfoni adalah sebuah jalinan nada berbeda-beda yang tergabung dalam suatu komposisi, 13 orang yang berbeda ini kelamaan mulai saya rasa menjadi sebuah keluarga. Saya nggak bilang keluarga ini sempurna, tanpa ketidaknyamanan, tanpa rasa sebal satu sama lain, atau tanpa ngerasani di belakang. Keluarga ini, sama seperti setiap keluarga lain di seluruh dunia, juga tidak sempurna. keluarga ini juga kadang saling benci. keluarga ini juga kadang sering marah, sering jenuh, sering lelah. dan karena ketidaksempurnaannya, keluarga ini membuat saya bahagia.

Papa saya mengernyit, dengan terang-terangan menyatakan keprihatinan, ketika saya berangkat ke kampus di hari minggu. Ibu saya sering nggak terima karena lihat saya setiap hari kerjaannya hanya rapat dan rapat. Keluarga ini memang menuntut diluangkannya waktu dan tenaga yang tidak sedikit. rapat sudah jadi rutinitas kami setiap harinya. kata Ibu saya, "Kamu tiap hari pulang malam, memangnya kamu dibayar? memangnya kamu dapat apa dari kampus?"

kami ber-13 bekerja luar biasa keras selama dua bulan terakhir. Untuk apa? kami mungkin juga nggak tahu. untuk penghargaan? untuk materi? saya rasa bukan. untuk pengalaman? koneksi? reward dari dewan pengawas sebagai seksi terbaik? ketenaran di antara maba 2009? saya rasa itu hanya efek samping. Saya juga nggak tahu kenapa merepotkan diri sendiri, keluar duit cuma untuk baju kembaran yang dipakai di hari ketiga, tidur di tengah malam dan bangun dini hari, berlari ke sana kemari dengan HT di tangan, rapat setiap hari sampai lupa makan, menghafal banyak lagu dan gerakan, berlelah-lelah dan memusingkan kepala.

In the end, ketika ahirnya acara kami telah berjalan, tiga hari yang bukannya tanpa cacat dan cela, kami duduk di depan panggung. menyanyikan lagu inagurasi, dan saya menangis. Bukan karena sedih kepanitiaan ini berakhir (saya juga kangen tidur lama di rumah dan membathang dan saya rasa saya gak sanggup begadang satu hari lagi, haha), bukan kaena jengkel, bukan karena marah. Saya menangis karena untuk apa pun saya dan 12 orang lainnya ini merepotkan diri selama dua bulan terakhir, it's all worth it. Senyum dan semangat yang kami dapat menjadi pembenaran untuk semua pengorbanan yang kami lakukan.

in the end, saya membaca surat dari maba 2009 buat saya, dan, memang saya bukan tipe orang yang dikirimin surat karena saya cantik dan atau sexy dan atau senyumnya terbawa mimpi, surat-surat yang saya baca bikin saya tersenyum. kata mereka: Kak, makasih ya karena selalu ceria. Mbak, kok bisa selalu semangat? aku jadi ikut semangat kalo liat mbak nari-nari. Mbak, tadinya aku deg2an mau ikut Simfoni, tapi liat mbak ramah banget aku jadi tenang. i can't help myself for crying, hahaa. saya emang gembeng setengah mati.

saya tahu yang saya dapat dari kepanitiaan ini melebihi apa yang saya berikan. Lebih dari itu, saya mendapat teman-teman yang membuat hari-hari saya semakin warna-warni. Enji, rizchung, uthek, anti, reja, andreot, dansa, icha, miul, aarism, ferry, riski.

untuk itu, saya bersyukur atas suatu sore dimana saya bertemu rizka dan uthek, dan mereka memaksa saya buat apply di kepanitiaan ini, dan ketika saya memasukkan form pendaftaran di kotak recruitmen. untuk itu, saya bersyukur atas dua bulan yang berhasil mendewasakan dan memberikan pengalaman yang luarbiasa.

dan kok post saya kali ini jadi sok puitis dan gak kayak biasanya, ya? hahaha. saya emang lagi mellow. dan merasa sangat sayang sama 12 orang lainnya itu, walaupun mungkin mereka jg ga baca, haha.

Wednesday, August 5, 2009

sahabat

tiba-tiba malam ini saya teringat dengan beberapa orang yang, entah pernah, atau hingga sekarang, saya labeli dengan kata 'SAHABAT'.

beberapa orang teman SD yang, dulu waktu zaman-zaman saya masih lugu dan polos itu, selalu duduk jejeran dan bermain sana-sini, tapi sekarang saya bahkan nggak tau dia kuliah di mana.

beberapa orang teman SMP, yang dulu ketika kami masih pakai seragam putih biru, selalu jadi partner setia curhat dan gosip sana-sini, tapi sudah sejak beberapa tahun belakangan ini berhenti saling mengucapkan selamat ulang tahun.

beberapa teman SMA, yang dulu sudah seperti saudara dan layaknya genk AADC, tapi sekarang cuman ketemu waktu liburan, dan entah akan seperti apa kalau tidak ada yang namanya facebook dan ym.

bahkan beberapa orang sahabat ketika kuliah, yang dulu sempat sangat dekat, tapi sekarang terasa jauh.

kenapa ya?
suddenly i miss you all.

Saturday, August 1, 2009

The Fall

Saya suka sekali nonton film, walaupun saya jelas bukan anak bioskop. saya lebih suka pinjam vcd dan nonton sendirian di rumah sambil ngemil, menumpuk lemak. alasannya sederhana: lebih tenang (oh i hate ngobrol sambil liat film!), lebih murah, dan rasanya nggak menyedihkan jika dilakukan sendirian. yea, saya pernah pergi ke bioskop sndirian, nonton ice age waktu lagi ke jakarta kemaren, dan semua orang yang saya ceritain memicingkan mata seolah-olah itu adalah aib yang menumbuhkan kesan "hei aku gadis kesepian yang desperate loh".


vcd yang terakhir saya pinjam adalah the Fall. ini tipe film yang sangat cantik dan saya sangat suka, tapi saya nggak yakin ini sesuai selera banyak orang. entah kenapa saya kok selalu suka film2 yang agak aneh dengan tokoh anak kecil ya?

bersetting di sebuah rumah sakit di LA (los angeles bukan lenteng agung) mungkin sekitar awal 1920-an, The Fall bercerita tentang Alexandria, seorang imigran berusia lima tahun yang sedang dirawat karena lengannya patah waktu jatuh metik jeruk di kebun. Di rumah sakit, Alexandria secara nggak sengaja berteman dengan Roy, aktor stuntman yang dirawat karena kecelakaan adegan film (kayaknya sih gitu, hahaa)

Alexandria terpesona dengan dongeng yang diceritakan Roy, tentang lima orang pria yang berusaha balas dendam ke seorang gubernur jahat bernama Odesius. Kita bakal ngelihat visualisasi dongeng Roy, yang digambarkan dengan sangat sangat cantik dengan setting berbagai tempat di seluruh belahan dunia. konon syutingnya dilakukan di 18 tempat di seluruh dunia, dan mari berbangga hati, karena tempat cantik yang dipilih itu juga termasuk INDONESIA :) ada adegan di Sumatra dan Bali yang menampilkan sawah kita yang hijau bertingkat-tingkat, ada semacam tarian kecak yang terlihat mistis dan cantik sekali. selain di Indonesia, banyak scene di India dan Afrika. sama cantiknya.

ini di Indonesia!

walaupun alurnya lambretong banget dan sedikit boring dan bikin ngantuk, saya suka banget film ini. bagaimana dongeng Roy adalah metafora kehidupannya, dan bagaimana Alexandria memvisualisasinya dengan kepolosan khas anak kecil. betapa unik dan menariknya percakapan antara Roy dan Alexandria. betapa film ini begitu indah dan artistik di satu sisi, tapi begitu gelap dengan isu drugs dan depresi di sisi yang lain. dan betapa cantiknya dunia tempat kita tinggal ini, dengan begitu banyak tempat yang ingin saya kunjungi suatu hari nanti.

ini charles darwin, salah satu tokoh dongeng nya, hehe.